Selasa, 27 September 2011

ILustrasi Karikatur


SENI  ILUSTRASI “KARIKATUR”

karikatur adalah gambar yang dilebih-lebihkan pada bagian wajahnya. Tujuan dibuatnya karikatur adalah untuk menyindir seseorang. Misalnya orang dengan hidung mancung, maka digambar berhidung panjang sekalian. Hal itu sah-sah saja dilakukan, tidak ada yang melarangnya. Kalau matanya sipit sekalian dibuat aja cuma segaris.
Mendistorsi gambar sangat diperbolehkan di sini. Bahkan semakin liar bisa jadi semakin unik dan khas.
Hal terpenting dalam membuat karikatur adalah bagaimanakah caranya membuat gambar tersebut mirip dengan obyek yang kita maksud. Karikatur biasanya menggambarkan seorang tokoh terkenal seperti presiden, artis atau public figure lainnya. Tapi tidak ada salahnya juga orang biasa dibuatkan karikaturnya. Asal mirip saya pikir sudah cukup. Saya mengamati ada salah satu blogger yang beberapa kali dalam postingannya memuat karikatur Siapa itu? Dia adalah Goenrock, blogger Jakarta yang rajin ikut kopdar itu. Kreatif bukan?
http://ruangantown.files.wordpress.com/2008/11/lebaran_rocks2.jpg

Alat dan Bahan
            Kita bisa membuat karikatur dengan banyak cara dan mungkin semua media yang ada dalam wilayah kajian seni rupa. Alat gambar mulai dari pensil, spidol, airbrush, kapur tulis, rapido, konte, drawing pen hingga bolpen bisa kita pakai. Komputer termasuk alat? Iya menurut saya. Karena dalam seni rupa modern komputer adalah fasilitas yang digunakan dalam menciptakan seni grafis atau desain grafis.
Bagaimana dengan bahan yang dimaksud? Pada umumnya adalah cat. Bisa cat air, cat minyak, cat semprot (kaleng), cat akrilik, cat besi, sampai cat kayu. Tergantung kita ingin memakai yang mana dan untuk media apa. Lalu yang tidak umum? Misalnya bahan dari arang (abu kayu), ampas kopi, bulu, debu pada kaca, rambut, pasir dan sebagainya. Bagi orang awam mungkin aneh, tapi bagi pelaku seni rupa ini adalah hal yang biasa. Semakin kita rajin bereksperimen maka kita semakin mengenal banyak bahan yang bisa kita pakai untuk membuat gambar.
Proses Pembuatan
            Sekarang kita akan berbicara soal proses pengerjaannya. Membuat karikatur bisa dilakukan secara manual atau menggunakan bantuan komputer.
Secara manual kita dituntut lebih peka dalam membaca karakter atau ciri khas seseorang. Karakter yang saya maksud di sini adalah wajah. Untuk bagian wajah, mata dan mulut seseorang harus diperhatikan dengan baik karena kuncinya ada di sini. Bukan berarti kuping atau alis tidak penting lho.
Menggambar karikatur secara manual memang dibutuhkan jam terbang. Artinya tidak bisa orang yang baru belajar langsung bisa, kecuali punya bakat alami. Tapi jangan khawatir, meskipun tidak punya bakat belajar menggambar itu bisa dipelajari—yang penting ada niat dan kemauan.
Untuk karikatur dengan proses komputer kita bisa menggunakan banyak program. Jika kita ingin mengolah foto untuk dijadikan karikatur, hemat saya program yang tepat adalah Adobe Photoshop. Pada menu filternya, silakan Anda mencoba fasilitas liquify. Fungsinya untuk membuat distorsi pada bagian-bagian tertentu.
Tapi kalau kita membuatnya mulai dari nol bisa menggunakan program berbasis vektor atau garis. Misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Illustrator. Tinggal dipilih dan disesuaikan kebutuhan kita saja.
Ide dan inspirasi bersumber dari alam (lingkungan terdekat kita). Tuhan menciptakan banyak hal untuk manusia. Maka sayang untuk disia-siakan begitu saja.





Ciri-ciri Makhluk Hidup


Ciri-ciri Makhluk Hidup
1. Bernafas ( Respirasi )
Bernafas Yaitu proses mengambil atau menghirup O2 dan mengeluarkan CO2 ( karbondioksida ) , Oksigen di dalam tubuh manusia digunakan untuk proses oksidasi, yaitu proses pembakaran makanan oleh oksigen di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
2. Bergerak
            Makhluk hidup bergerak, ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif, yaitu gerak yang proses geraknya tidak dapat diamati secara langsung, misalnya gerakan pada tumbuhan ( contoh : mekarnya bunga, ujung tunas tanaman menuju ke arah datangnya sinar matahari, menutupnya daun lamtoro pada malam hari an akar tumbuhan menuju pusat bumi )
3. Makan ( Nutrisi )
            Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup memerlukan makanan dan air, fungsi makanan :
a. Menimbulkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak
Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.
4. Iribalitas ( tanggap terhadap rangsangan )
            Iribalitas yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsang.Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari :
- Mata untuk melihat
- Telinga untuk mendengar
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap
5. Tumbuh dan Berkembang
            Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
6. Reproduksi
            Semua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru.Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah, Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan ( fertilisasi ) , peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
b. Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi geragih
7. Adaptasi
            Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat.Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.
            Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
8. Memerlukan Suhu Tertentu
            Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
9. Mengeluarkan Zat Sisa( sekresi )
            Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida. Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan uriine
Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.

ILustrasi Komik

ILUSTRASI KOMIK

http://tetsukoeika.files.wordpress.com/2011/09/naruto-manga1.jpg?w=342&h=500
Komik atau comics artinya lucu atau menggelikan karena memang awalnya komik itu berupa rangkaian cerita humor yang dimuat di koran sebagai selingan di antara isi koran yang serius. Namun, dalam perkembangannya beberapa orang kemudian membuat komik dengan melibatkan topik politik, human interest, suspens, adventure, maupun hal-hal lain yang lebih serius.
Komik bisa digunakan sebagai media penyampai pesan yang efektif walaupun selalu ada biasnya. Penggunaan gambar memungkinkan pesan yang akan disampaikan menjadi lebih jelas diterima karena bahasa gambar menjadi lebih mudah dimengerti dibandingkan bahasa tulisan atau lisan. Jelasnya, membuat komik bukanlah sekedar menggambar orang dalam adegan-adegan, tetapi banyak sekali aspek yang harus dipahami oleh calon pelukis komik. Secara bahasa gambar, komik dapat dimanfaatkan untuk membuat iklan yang imajinatif. Komik juga bisa dipakai sebagai elemen dalam sebuah undangan pernikahan yang menarik.
Komik sangat berkaitan erat dengan ilustrasi, kartun, dan animasi. Namun demikian, setelah menemukan bentuknya sendiri, komik memiliki kekuatan tersendiri dalam menggambarkan sebuah cerita di mana pada masing-masing frame yang mewakili suatu scene dibuat keadaan yang mendukung alur cerita. Oleh karena itu, komik yang memiliki karakter yang kuat dan popular kemudian difilmkan dalam bentuk film animasi.
Komik yang dimuat di koran pada umumnya disebut comics strip, dan ditampilkan dalam tiga atau empat kotak yang disebut panel. Panel-panel tersebut diatur dalam suatu baris dan dibaca dari kiri ke kanan seperti membaca teks. Namun, dalam perkembangannya ketika komik dibuat di Jepang, cara membacanya mengikuti cara membaca tulisan kanji, yaitu dari kanan ke kiri.
http://tetsukoeika.files.wordpress.com/2011/09/chicken.gif?w=451&h=237
Munculnya buku komik menghasilkan semakin banyaknya variasi pada tema-tema yang diangkat. Sehingga, pada umumnya komik memiliki gaya karikatural dan hanya sedikit yang bercorak natural. Justru dengan gaya karikaturnya itulah tokoh-tokoh dalam komik biasanya lebih mudah diterima oleh para pembaca. Dan, yang tidak boleh terlupakan, membuat komik bukanlah pekerjaan iseng. Seperti membuat film bioskop, komik harus dibuat berdasarkan logika yang baik dalam alur ceritanya maupun dalam penokohan serta lokasi kejadiannya.
Komik merupakan media yang efektif  sebagai penyampai pesan karena kekuatan bahasa gambar sekaligus bahasa tulis. Oleh karena itu, selain sebagai buku, komik juga bisa dimanfaatkan sebagai asesori yang sangat menarik dalam beberapa keperluan.
Pembedaan media komik yang kadang dipandang rendah memang tidak terlepas dari  adanya feodalisme dalam masyarakat yang memandang bahasa tulisan lebih tinggi nilainya dibandingkan bahasa gambar.  Terlebih komik memang media yang murni bersandar pada bahasa visual, yang memvisualkan apapun ke dalam gambar (hingga dikenal istilah teks balon, quipu, dsb). Komik merupakan satu anomali yang berada antara buku (yang sarat bahasa tulisan) dan film (yang sarat bahasa visual).  Dari pemahaman ini, maka komik memiliki keleluasaan untuk memilih cara bertuturnya apakah menitik beratkan pada bahasa tulisan atau sebaliknya, dan menjadi media yang sangat resourcefull
            Selain unsur visual-narasinya, perlu diingat bahwa komik pada dasarnya adalah media entertainment, sehingga mau tidak mau, unsur hiburan juga memegang peran yang penting.  Core-nya komik adalah budaya pop.   Terlebih, pada dasarnya komik dibuat atas dasar kesukaan, baik dari kesukaan komikus maupun kesukaan pembaca.
http://tetsukoeika.files.wordpress.com/2011/09/743_0156.png?w=460&h=671
Menilik perkembangan komik lokal di Indonesia, secara umum telah memiliki dasar yang bagus dan teknik ilustrasi yang semakin berkembang.  Kelemahan masih tampak dari segi karakterisasi dan story telling yang memegang peran penting dalam media komik, mengingat setiap komikus memiliki jagad komik-nya sendiri-sendiri (untuk lebih halus menyebut komikus sebagai orang ‘autisme’ karena memiliki dunia dan cara berkomunikasinya sendiri).  Apalagi saat ini bisa dikatakan adalah era terjun bebas, dimana apapun bisa kita lakukan.
Menggali potensi dan identitas komik lokal dapat dilakukan dengan meningkatkan wacana sebagai sarana belajar serta meningkatkan persepsi masyarakat terhadap media ini, juga dengan belajar dari genre-genre yang ada, baik dari negeri sendiri maupun genre dari negara lain.   Proses belajar ini juga diikuti dengan kejujuran serta kemampuan untuk melihat ke balik karya dari komik-komik yang ada (melihat dari langkah-langkah dibalik langkah surface-nya Scott McCloud).  Ini akan menjadikan peniruan (yang umum dilakukan komikus pada awal masa kiprahnya) juga menjadi sebuah proses belajar serta mampu mengaktualisasikan diri dan semangat pribadi serta budaya dalam karya-karyanya.